PERBANDINGAN RIP DAN EIGRP


RIP (Routing Information Protocol)
Saat ini terdapat dua versi RIP, yaitu versi 1 dan versi 2. RIP mempunyai cara kerja yang sederhana, yaitu memakai metode vektor jarak. Dengan metode ini, router mencatat lompatan yang dibutuhkan untuk mencapai router lain jika melewati suatu router tetangganya. Jumlah lompatan diberi satuan metrik dengan satu lompatan sama dengan satu metrik.
KELEBIHAN RIP
RIP memakai metode distance-vector algoritma. Algoritma ini bekerja dengan menambahkan satu angka metrik kepada ruting apabila melewati satu gateway. Satu kali data melewati satu gateway maka angka metriknya bertambah satu ( atau dengan kata lain naik satu hop ).

KELEMAHAN  RIP

RIP hanya bisa menangani 15 hop, jika lebih maka host tujuan dianggap tidak dapat dijangkau. Oleh karena alasan tadi maka RIP tidak mungkin untuk diterapkan di sebuah AS yang besar. Selain itu RIP juga mempunyai kekurangan dalam hal network masking. Namun kabar baiknya, implementasi RIP tidak terlalu sulit ika dibandingkan dengan OSPF



EIGRP
EIGRP ( Enhanched Interior Gateway Routing Protocol) adalah routing protocol yang hanya diadopsi oleh router cisco atau sering disebut sebagai proprietary protocol pada cisco, dimana EIGRP ini hanya bisa digunakan sesama router cisco.EIGRP menggunakan formula berbasis bandwidth dan delay untuk menghitung metric yang sesuai dengan suatu rute. EIGRP melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop. EIGRP tidak melakukan perhitungan-perhitungan rute seperti yang dilakukan oleh protocol link state. Hal ini menjadikan EIGRP tidak membutuhkan desain ekstra, sehingga hanya memerlukan lebih sedikit memori dan proses dibandingkan protocol link state. Konvergensi EIGRP lebih cepat dibandingkan dengan protocol distance vector. Hal ini terutama disebabkan karena EIGRP tidak memerlukan fitur loopavoidance yang pada kenyataannya menyebabkan konvergensi protocol distance vector melambat. Hanya dengan mengirim sebagian dari routing update (setelah seluruh informasi routing dipertukarkan). EIGRPmengurangi pembebanan di jaringan. Salah satu kelemahan utama EIGRP adalah protocol Cisco-propritary, sehingga jika diterapkan pada jaringan multivendor diperlukan suatu fungsi yang disebut route redistribution. Fungsi ini akan menangani proses pertukaran rute router diantara dua protocol link state (OSPF dan EIGRP). EIGRP sering disebut juga hybriddistance - vector routing protocol, karena EIGRP ini terdapat dua tipe routing protocol yang digunakan, yaitu distance vector dan link state. Dalam perhitungan untuk menentukan jalur manakah yang terpendek, EIGRP menggunaklan algoritma DUAL (Diffusing Update Algorithm) dalam menentukannya.



KELEBIHAN EIGRP
Ø      Satu-satunya protokol routing yangmenggunakan route backup. Selain memaintain tabel routing terbaik, EIGRP juga menyimpan backup terbaik untuk setiap route sehingga setiap kali terjadi kegagalan pada jalur utama, maka EIGRP menawarkan jalur alternatif tanpa menunggu waktu convergence.
Ø      Mudah dikonfigurasi semudah RIP.
Ø      Summarization dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Pada OSPF summarization hanya bisa dilakukan di ABR dan ASBR.
Ø      EIGRP satu-satunya yang dapat melakukan unequal load balancing.
Ø      Kombinasi terbaik dari protokol distance vector dan link state.
Ø      Mendukung multiple protokol network (IP, IPX, dan lain-lain).
KELEMAHAN EIGRP
Salah satu kelemahan utama EIGRP adalah protocol Cisco-propritary,sehingga jika diterapkan pada jaringan multivendor diperlukan suatu fungsi yang disebut route redistribution. Fungsi ini akan menangani proses pertukaran rute router di antara dua protocol link state (OSPF dan EIGRP).

Metrik EIGRP
EIGRP menggunakan Metric  algoritma yang sama dengan IGRP untuk menghitung metric dan menggambarkan nilai-nilai dalam format 32-bit. EIGRP juga support untuk load balancing jika dalam kondisi metric yang tidak seimbang (unequal), dan memungkinkan Pendistribusikan traffik dalam network dengan baik.
Algoritma EIGRP :
Algoritma yang digunakan pada EIGRP di klansifikasikan kedalam dua bagian.

Pertama Globalyang artinya :
Semua router memiliki daftar routing yang komplit setiap dalam suatu topologi. Contohnya adalah algoritma link state.
Ke dua Desentrasilasi yang artinya :
·    Router mengetahui koneksi fisik ke Router Neighbor
·    Terjadi proses replay komputasi dan Enkaptulasi.
·    Informasi ke router Neighbor, sebagai contoh terbentuknya router distance vector.


About Restribute EIGRP,OSPF dan RIP

   
Restribute EIGRP, OSPF dan RIP



EIGRP(Enhanched Interior Gateway Routing Protocol)
EIGRP adalah routing protokol yang hanya diadopsi oleh router cisco atau sering disebut sebagai proprietary protokol pada cisco, dimana EIGRP ini hanya bisa digunakan sesama router cisco.
EIGRP menggunakan formula berbasis bandwidth dan delay untuk menghitung metric yang sesuai dengan suatu rute. EIGRP melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop. EIGRP tidak melakukan perhitungan-perhitungan rute seperti yang dilakukan oleh protocol link state.
default-metrik 10000 100 255 1 1500
IGRP dan EIGRP perlu

lima metrik ketika mendistribusikan protokol lain: bandwidth, delay, keandalan, beban, dan MTU, masing-masing. Contoh metrik IGRP berikut:
Metrik Nilai
bandwidth Dalam unit kilobit per detik; 10.000 untuk Ethernet
penundaan Dalam puluhan unit mikrodetik, untuk Ethernet itu is100 x 10 mikrodetik = 1 ms
255 keandalan untuk 100 persen keandalan
Efektif beban beban pada link dinyatakan sebagai angka dari 0 hingga 255 (255 adalah 100 persen loading)
Minimum MTU MTU dari jalan; biasanya sama dengan bahwa untuk Interface Ethernet, yang adalah 1500 bytes






Metric




Value



bandwidth



In units of kilobits per second;10000 for Ethernet



Delay



In units of tens of microseconds; for Ethernet it is100 x 10 microseconds = 1 ms



reliability



255 for 100 percent reliability



Load



Effective load on the link expressed as a number from 0 to 255 (255 is 100 percent loading)

 

MTU



Minimum MTU of the path; usually equals that for the Ethernet interface, which is 1500 bytes


OSPF (Open Shortest Path First)

Protocol ini termasuk dalam link-state protocol, kelebihan utama dari protocol ini adalah dapat dengan cepat mendeteksi perubahan dan mejadikan routing kembali konvergen dalam waktu singkat dengan sedikit pertukaran data. Routing ini membentuk peta jaringan dalam tiga tahap, tahap pertama setiap router mengenali seluruh tetangganya, lalu router saling bertukar informasi dan router akan menghitung jarak terpendek ke setiap tujuan. Peta jaringanya akan disimpan dalam basis data sebagai hasil dari pertukaran informasi antar router OSPF dapat menangani routing jaringan TCP/IP yang besar dan membuat hirarki routing dengan membagi jaringan menjadi beberapa area. Setiap paket yang dikirim dapat dibungkus dengan authentikasi, namun protocol ini membutuhkan  kemampuan CPU dan memori yang besar. Proses dasar routing OSPF adalah menghidupkan adjency, proses flooding, dan perhitungan table routing. Router-router mengirimkan paket hello ke seluruh jaringan yang terhubung secara periodic, jika paket tidak terdengar maka jaringan dianggap down.

Catatan: Jika tidak ada metrik ditentukan, OSPF menempatkan nilai default dari 20 ketika mendistribusikan rute dari semua protokol kecuali Border Gateway Protocol (BGP) rute, yang mendapatkan metrik dari 1.


Setiap kali ada jaring besar yang subnetted, Anda perlu menggunakan kata kunci protokol subnet untuk mendistribusikan kembali ke OSPF. Tanpa kata kunci ini, OSPF hanya meredistribusi jala besar yang tidak subnetted.
Hal ini mungkin untuk menjalankan lebih dari satu proses OSPF pada router yang sama, tetapi seperti yang disebutkan sebelumnya, menjalankan lebih dari satu proses protokol yang sama jarang diperlukan, dan ini akan mengkonsumsi memori router dan CPU.
Anda tidak perlu untuk mendefinisikan metrik atau menggunakan default-metrik perintah ketika proses OSPF mendistribusikan satu ke yang lain.

RIP (Routing Information Protokol)



RIP : protocol yang menggunakan algoritma distance vector, kelemahan algoritma distance vector adalah lambat dalam mengetahui perubahan jaringan dan dapat menimbulkan routing loop, routing loop adalah suatu kondisi ketika kedua router bertetangga saling mengira bahwa untuk mencapai suatu alamat, datagram seharusnya  dilewatkan ke router tetangganya tersebut.


Catatan: prinsip-prinsip dalam dokumen ini berlaku untuk versi RIP I dan II.
Output berikut menunjukkan sebuah router RIP mendistribusikan statis, IGRP, EIGRP, OSPF, dan IS-IS rute.
router rip
jaringan 131.108.0.0
redistribute static
mendistribusikan IGRP 1
mendistribusikan EIGRP 1
redistribute ospf 1
redistribute isis
default-metric 1


RIP metrik yang terdiri dari hop, dan metrik yang valid maksimum adalah 15. Sesuatu di atas 15 dianggap tak terbatas, Anda dapat menggunakan 16 untuk menggambarkan metrik yang tak terbatas di RIP. Ketika mendistribusikan sebuah protokol ke RIP, dianjurkan untuk menggunakan metrik yang rendah, seperti 1. Metrik yang tinggi, misalnya 10, batas RIP lebih lanjut: Jika anda mendefinisikan suatu metrik dari 10 untuk disebarkan ke rute, rute ini hanya dapat diiklankan untuk router sampai 5 hop jauhnya, di titik mana metrik (hop count) melebihi 15. Dengan mendefinisikan metrik dari 1, Anda mengaktifkan rute untuk perjalanan jumlah maksimum hop dalam RIP domain. Tapi, melakukan hal ini akan meningkatkan kemungkinan routing loop jika ada beberapa redistribusi poin dan sebuah router belajar tentang jaringan dengan metrik yang lebih baik dari titik redistribusi daripada dari sumber aslinya, seperti yang dijelaskan dalam Jarak Administratif bagian dari dokumen ini. Jadi, Anda harus memastikan bahwa metrik yang tidak terlalu tinggi, mencegah dari yang diiklankan ke semua router, atau terlalu rendah, yang menyebabkan routing loop ketika ada beberapa poin redistribusi.


These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati